PENGOLAHAN DATA
TERDISTRIBUSI
MODUL I
Konsep Database
Terdistribusi
( Distributed
Database )
Proses terdistribusi
(Distributed Processing)
Distributed
Processing : Centralized database yang diakses oleh bebrapa computer (client)
melalui jaringan komputer.
Database
Terdistribusi (Distributed Database)
Distributed Database
:Kumpulan data yang secara logika berada dalam suatu sistem, tetapi secara
fisik data tersebut berada pada tempat
yang berbeda yang dihubungkan dengan jaringan komputer.
Distributed DBMS
(DDBMS) : Software untuk manajemen distributed database.
Centralized
Database

Distributed
Database.

Keuntungan
Distributed Database:
1. Aplikasi Database cenderung mengarah ke arah
distribusi (local autonomy).
2. Meningkatkan kehandalan (realibility) dan
ketersediaan (availability).
3. Memungkinkan
data yang tersebar dimaintain secara local.
4. Meningkatkan performance/kinerja.
5. Ekonomis.
6. Mudah dalam perkembangan.
7. Mudah dalam berbagi data (Shareability).
Kerugian :
1. Kompleksitas.
2. Biaya.
3. Keamanan.
4. Pengontrolan integritas lebih sulit .
5. kurangnya pengalaman.
6. Sulitnya perubahan dari DBMS ke DDBMS.
Faktor – faktor
penyebab komplikasi:
1. Replika data.
2. Terjadi problem disalah satu server.
a. Hardware.
b. Software.
c. Network.
3. Sinkronisasi transaksi lebih sulit.
Daerah – daerah
permasalahan:
1. Distribusi database design.
Bagaimana struktur
databasenya ?
a. Partioned (Non Replicated).
b. Replicated.
· Fully Replicated.
· Partially Replicated.
2. Distributed Query processing.
Bagaimana
memanipulasi datanya ?
3. Distributed Directory Management.
Bagaimana mengatur
penyimpanan datanya?
a. Centralized.
b. Distributed.
4. Distributed Concurrency Control.
Bagaimana melakukan
sinkronisasi datanya ?
5. Distributed Deadlock Management.
Bagaimana melakukan
pengaturan akses datanya ?
· Pencegahan (Prevention)
· Cara menghindarinya (Avoidance)
· Mendeteksi dan perbaikan (Detection /Recovery)
6. Realibility of DBMS.
Bagaimana tingkat
kehandalan datanya ?
7. Operating sytem Support
Bagaimana dukungan
OS terhadap DDBMS ?
8. Heterogeneous Database
Bagaimana pengaturan
/ hubungan terhadap database yang tidak sejenis ?
9. Relationship among problem
Bagaimana pengaturan
/ hubungan diantara masalah – masalah diatas ?

Parallel DDBMS :
DBMS yang berjalan
dengan menggunakan beberapa processor dan disk yanfg didesain untuk berjalan
secara parallel, dengan tujuan untuk meningkatkan performance.
Tipe – tipe Paralel
DBMS :
1. Shared Memori
2. Shared disk
3. Shared nothing
Shared Memori

Shared Disk

Shared Nothing

MODUL II
Tinjau Ulang
Relational DBMS (RDBMS)
Terminologi :
Relation : Sebuah table yang terdiri dari kolom
dan baris.
Attribute : Nama dari kolom didalam relation.
Domain : Sebuah nilai yang dapat dimasukkan
kedalam 1 ataulebih attribute
Tuple : Baris didalam relation
Degree : Jumlah attribute didalam sebuah
relation
Cardinality : Jumlah tuple yang mempunyai kesamaan
didalam sebuah relation
Relational database
: Kumpulan dari beberapa normal relation.
Super Key : Satu atau lebih attribute yang dapat
membedakan antar baris.
Candidate key : Satu
atau lebih attribute minimal yang dapat membedakan antar baris.
Primary key : Satu
atau lebih attribute yang dijadikan unik
membedakan antar baris.
Foreign key :
primary key pada suatu table menjadi attribute pada table lain.
Alternatif Penamaan
didalam RDBMS
Formal Terms
|
Alternative 1
|
Alternative 2
|
Relation
|
Table
|
File
|
Tuple
|
Row
|
Record
|
Attribute
|
Column
|
Field
|
Customer
(Relational) Attibute
Cardinality
Customer ID
|
Company Name
|
City
|
Phone
|
Fax
|
ALFKI
|
Alfreds
futturkiste
|
Berlin
|
030-0074321
|
030-0076545
|
ANATR
|
Ana Trujilo
Emparedados y helados
|
Mexico D.F
|
(5)555-4729
|
(5)555-3745
|
ANTON
|
Antonio Moreno
Taqueria
|
Mexico D.F
|
(5)555-3932
|
|
AROUT
|
Around the Horn
|
London
|
(171)555-7788
|
(171)555-6750
|
BOLID
|
Bolido comidas
Preparadas
|
Madrid
|
(91)555 22 82
|
(91)555 91 99
|
BONAP
|
Bon App
|
Marseille
|
91.24.45.40
|
91.24.45.41
|
BOTTM
|
Bottom-Dollar
Markets
|
Tsawassen
|
(604)555-4729
|
(604)555-3745
|
Primary Key
Degree
Foreign Key
Order ID
|
Customer ID
|
Order Date
|
Required Date
|
Shipped Date
|
10248
|
VINET
|
08/04/94
|
09/01/94
|
08/16/94
|
10249
|
TOMSP
|
08/05/94
|
09/16/94
|
08/10/94
|
Attribute
|
Domain Name
|
Description
|
Domain Description
|
Customer_ID
|
Customer_ID
|
Customer Number
|
Character : size
10
|
Company_Name
|
Company_Name
|
Customer Number
|
Character : size
100
|
City
|
City
|
City Name
|
Character : size
10
|
Phone
|
Phone_No
|
Phone Number
|
Character : size
20
|
Fax
|
Phone_No
|
Fax Number
|
Character : size
20
|
Normalisai Data
Normalisasi data
adalah suatu cara untuk melakukan group item bersama – sama kedalam suatu record. Normalisasi tingkat empat atau
tingkat tiga adalah suatu kondisi group data yang sudah ternormalisasi secara
penuh, dan ada pengulangan data.
Berikut tahap
normalisasi:
1. Bentuk Normal tahap pertama(1 NF)
Suatu relasi
dikatakan dalam bentuk 1NF jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal
untuk setiap baris.
2. Bentuk Normal tahap kedua (2 NF)
Suatu relasi
dikatakan dalam bentuk 2NF jika dan hanya jika :
· Berada pada bentuk 1NF.
· Semua atribut bukan kunci memiliki dependensi
transitif terhadap primary key.
3. Bentuk Normal tahap ketiga (3NF)
Suatu relasi
dikatakan dalam bentuk 3NF jika dan hanya jika :
· Berada pada bentuk 2NF.
· Semua atribut bukan kunci tidak memiliki
dependensi transitif terhadap primary key
4. Bentuk Normal Boyce-Code (BCNF)
Suatu relasi
dikatakan dalam bentuk BCNF jka dan hanya jika:
· Semua penentu adalah kunci kandidat (atribut
yang bersifat unik)
5. Bentuk Normal tahap ke 4 (4NF)
Suatu relasi
dikatakan dalam bentuk 4NF jika dan hanya jika :
· Semua berada pada bentuk BCNF.
· Tidak mengandung dua atribut atau lebih yang
bernilai banyak.
6. Bentuk Normal tahap ke 5 (5NF)
Suatu relasi
dikatakan dalam bentuk 5NF jika dan hanya jika:
· Berada paad bentuk 4NF.
· Setiap dependensi tersirat oleh kunci kandidat.
Relational Language
1. Relational Algebra.
2. Relational Calculus.
3. SQL (Structure Query Language)
· DDL ( Data Definition Language)
· DML (Data Manipulation Language)
· DCL (Data Control Language)
MODUL III
Tinjau Ulang
Jaringan Komputer
Konsep Jaringan
Jaringan (Network)
adalah beberapa komputer yang saling terhubung dengan maksud saling berbagi
fasilitas.
Sebuah jaringan
harus mempunyai :
· Sesuatu untuk saling berbagi.
· Media komunikasi.
· Aturan komunikasi (protocol).

Tipe jaringan
berdasarkan kehadiran server:
1. Server Base : Ada server yang mengatur
jaringan.
2. Peer to Peer : Tanpa server.

Konsep Komunikasi
Data
Pertukaran data
didalam jaringan menggunakan sinyal digital atau sinyal analog. Jumlah data
yang dapat dikirimkan dalam satuan waktu disebut Bandwith. Jika menggunakan sinyal analog maka
bandwithnya ada selisih antara frekuensi terendah dan tertinggi yang dikirimkan
perdetik. Jika menggunakan sinyal digiutal maka bandwithnya adalah jumlah bit
yang dapat dikirimkan per detik (bps).
Jika menggunakan
sinyal analog maka diperlukan modulasi sinyal digitalmenjadi sinyal analog.
Jenis –jenis modulasi adalah :
· Amplitudo
· Frekuensi
· Phase
Cara pembagian
pengiriman data :
· Frekuensi Division Multiplexing (FDM)
· Timer Division Multiplexing (TDM)
Gambar FDM

Gambar TDM

Macam - macam arah
komunikasi
· Simplex
· Half Duplex
· Full Duplex
Gambar format data
Header
|
Text
|
Block
Error
Check
|
Type jaringan
berdasarkan lokasi (geografi) :
1. Local Area Network (LAN)
Merupakan jaringan
komputer yang terbatas secara geografi, misalnya gedung atau kampus. Media
jaringan yang digunakan biasanya menggunakan kabel.
Karakteristik LAN :
· Kecepatan transfer data tinggi.
· Terbatas secara geografi.
· Teknologi yang digunakan murah.
2. Wide Area Network (WAN)
Merupakan jaringan
komputer yang tidak terbatas secara geografi.
Karakteristik WAN :
· Tidak terbatas secara geografi.
· Menghubungkan anatar LAN.
· Teknologinya lebih canggih dan kompleks.
· Teknologinya mahal.
Metoda Akses Data
1. CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access with
Collision Detection)
2. CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access with
Collision Avoidance)
3. Token Passing
Collision

Token Passing

Toplogy :
1. Bus
2. Ring
3. Star
Bus Topology

Ring Topology

Star Topology

Protocol
1. TCP/IP
2. IPX/SPX
3. AppleTalk
MODUL IV
ARSITEKTUR
DISTRIBUSI DATABASE
Arsitektur dari
sebuah sistem adalah struktur dari komponen-komponen sistem tersebut. Fungsi
setiap komponen tersebut.
Transparansi di
DDBMS
Transparansi adalah
bagaimana menyembunyikan detail implementasi dari user .
Macam – macam
Transparansi
1. Data Independence
· Logical structure (schema definition) à Logical data Independence
: Menangkal user application untuk melakukan perubahan kecil
· Physical structure à Physical data
Independence : menyembunyikan detail penyimpanan data.
2. Network transparency : menyembunyikan detail
network terhadap user, sehingga terlihat tidak ada bedanya DDBMS dengan DBMS.
3. Replication Transparency :menyembunyikan detail
bentuk replikasi terhadap user.
4. Fragmentation transparency : menyembunyikan detail bentuk fragment
terhadap user.
Gambar

Standarisasi DBMS
1. Berdasarkan komponen
2. Berdasarkan Fungsi
3. Berdasrkan data
Arsitektur
ANSI/SPARC
1. Eksternal Level : menampilkan data menurut
kebutuhan user.
2. Conceptual Level : menampilkan data apa saja disimpan
didalam database dan relationaship antar data.
3. Internal Level : menampilkan bagaimana data
disimpan didalam database.
Gambar

Arsitektur DDBMS

Komponen DBMS:
1. User Processor
a. User Interface Handler
b. Semantic data controller
c. Global Query Optimizer & decomposer
d. Distributed Execution monitor
2. Data Processor
a. Local Query Processor
b. Local Recovery Manager
c. Run-time Support Manager

MODUL V
Distributed Database
Design
Metode pendekatan
1. Level of sharing
2. Behaviour of access patterns
3. Level of knowledge on access pattern behaviour

Strategi Perancangan
1. Top-Down
2. Bottom Up

Fragmentation
1. Horizontal
2. Vertikal
E
ENO
|
ENAME
|
TITLE
|
E1
E2
E3
E4
E5
E6
E7
E8
|
J.Doe
M.Smith
A.Leo
J.Miller
B.Casey
L.Chu
R.David
J.Jones
|
Elect.Eng
Syst.Anal
Mach.Eng
Programer
Syst.Anal
Elect.Eng
Mach.Eng
Syst.Anal
|
G
ENO
|
JNO
|
RESP
|
DUR
|
E1
E2
E2
E3
E3
E4
E5
E6
E7
E8
|
J1
J1
J2
J3
J4
J2
J2
J4
J3
J3
|
Manager
Analyst
Analyst
Consultant
Enginer
Programmer
Manager
Manager
Enginer
Manager
|
12
24
6
10
48
16
24
48
36
40
|
J
JNO
|
JNAME
|
BUDGET
|
LOG
|
J1
J2
J3
J4
|
Instrumentation
Database develop.
CAD/CAM
Maintenance
|
150000
135000
250000
310000
|
Montreal
New york
New york
Paris
|
S
TITLE
|
SAL
|
Elect.eng.
Syst.Anal.
Mach.eng
Programmer
|
40000
34000
27000
24000
|
Horizontal
Fragmentation
J1
JNO
|
JNAME
|
BUDGET
|
LOC
|
J1
J2
|
Instrumentation
Database Develop.
|
150000
135000
|
Montreal
New york
|
J2
JNO
|
JNAME
|
BUDGET
|
LOG
|
J3
J4
|
CAD/CAM
Maintenance
|
255000
310000
|
New york
paris
|
Vertical
Fragmentation
J1
JNO
|
BUDGET
|
J1
J2
J3
J4
|
150000
135000
250000
310000
|
J2
JNO
|
JNAME
|
LOC
|
J1
J2
J3
J4`
|
Instrumentation
Database develop.
CAD/CAM
Maintenance
|
Montreal
New york
New york
Paris
|
MODUL VI
SEMANTIC DATA
CONTROL
Semantic data
control bertujuan untuk memastikan bahwa hanya user yang berhak, melakukan
perintah dengan benar didalam mengoperasikan database.
Semantic Data
Control terdiri dari
1. View Management
a. View didalam Centralized database
Controh :
Ada Relasi E (ENO,
ENAME, TITLE)
ENO
|
ENAME
|
TITLE
|
E1
|
M.Smith
|
Manager
|
E
|
B.Casey
|
Syst.Anal.
|
E3
|
J.Adam
|
Programer
|
E4
|
B.Franklin
|
Syst. Anal.
|
E5
|
G.Harison
|
Director
|
Dapat dibuatkan
sebuah view dengan nama SYSAN yang merupakan kumpulan tuple (record) yang
TITLEnya adalah “ Syst. Anal.”
Perintah :
Create View SYSAN
(ENO, ENAME)
AS Select ENO, ENAME
from E Where Title =” Syst. Anal.”
Hasil :
ENO
|
ENAME
|
E2
|
B.Casey
|
E4
|
B.Franklin
|
Contoh lain :
Ada relasi G (ENO,
JNO, RESP)
ENO
|
JNO
|
RESP
|
E1
|
J1
|
Managerial
|
E1
|
J2
|
Planning
|
E2
|
J3
|
Analyst
|
E3
|
J5
|
Create program
|
E4
|
J3
|
Analyst
|
Dapat dibuatkan
sebuah view yang merupakan penggabungan kumpulan tuple (record) pada SYSAN dan
G.
Perintah :
Select ENAME, JNO,
RESP
From SYSAN, G
Where SYSAN.ENO =
G.ENO
Hasil :
ENAME
|
RESP
|
B.Casey
|
Analyst
|
B.Franklin
|
Analyst
|
b. View didalam Distributed Database
· Pada prinsipnya sama dengan centralized
database.
· Proses pengambilan data.
· Snapshot.
2. Data Security
· Data Protection : mencegah user yang tidak
berhak untuk melihat isi data tertentu dengan cara enkripsi.
· Authorization Control : memastikan hanya user
yang berhak hanya melakukan transaksi yang diizinkan.
a. Authorization Control didalam Centralitazed
Database
· GRANT <Operation type> on <Object>
to <User>
· REVOKE <Operation type> on <Object>
to <User>
Authorization Matrix
E
|
ENAME
|
G
|
|
Casey
|
UPDATE
|
UPDATE
|
UPDATE
|
Jones
|
SELECT
|
SELECT
|
SELECT WHERE RESP
MANAGER
|
Smith
|
NONE
|
SELECT
|
NONE
|
b. Authorization Control didalam Centralized
Database problem:
· Remote User Authentification
Ø Replikasi di semua server
Ø Hanya ada didalam satu server
· Management of Distributed Authorization Rules
3. Semantic Integrity Control
Tujuannya : Menjamin
konsistensi database
· Structural Constraint
· Behavivoral Constraint
a. Semantic Integrity Control didalam Centralized
Database
· Integrity Constraint
Contoh :
E (ENO, ENAME,
TITLE)
J (JNO, JNAME,
BUDGET)
G ( ENO, JNO, RESP,
DUR)
Non Null Attibute
ENO NOT NULL IN E
Unique Key
(ENO, JNO) UNIQUE IN
G
Foreign Key
JNO IN G REFERENCES
JNO IN J
Domain Constraint
CHECK ON J (BUDGET ≥ 500000
AND BUDGET ≤ 1000000)
Domain Constraint on
Deletion
CHECK ON J WHEN
DELETE (BUDGET = 0)
Transition
Constraint
CHECK ON J (NEW.
BUDGET > OLD. BUDGET AND NEW.JNO = OLD.JNO)
· Integrity Enforcement
Deteksi Interkoneksi
Mencegah
Inkonsistensi
Contoh :
UPDATE J
SET BUDGET = BUDGET
* 1.1
WHERE JNAME = ‘CAD
/CAM‘
UPDATE J
SET BUDGET = BUDGET
* 1.1
WHERE JNAME =
‘CAD/CAM‘
AND NEW.BUDGET >=
500000
AND NEW.BUDGET >=
1000000
B. Semantic
Integrity Control didalam Distributed Database
Contoh :
E dipecah dengan
cara horizontal fragmentation menjadi :
E1 : 0 ≤ ENO >
‘E3‘
E2 : ‘E3’ ≤ ENO ≤
‘E6‘
E3 : ENO > ‘E6‘
Jika ada perubahan
data ENO < ‘E4‘ maka hanya E1 dan E2 yang perubahan.
MODUL VII
TRANSACTION MANAGEMENT
Tujuan : Konsistensi
transaksi (eksekusi)

Definisi Transaksi :
1. Menjalankan semua perintah (Commits).
2. Jika terjadi
kegagalan salah satu perintah atau dengan perintah yang disengaja (abort),
maka semua perintah yang telah dijalankan akan dikembalikan kesebelumnya (Rollback).
Contoh :
BEGIN_TRANSACTION
BUDGET _UPDATE
BEGIN
UPDATE J
SET BUDGET = BUDGET
* 1.1
WHERE JNAME =
‘CAD/CAM‘
END.
Contoh lain :
BEGIN_TRANSACTION
RESERVATION
BEGIN
INPUT (FLIGHT_NO,
DATE_RESERVATION, CUST_NAME);
EXEC SQL UPDATE
FLIGHT
SET STSOLD = STSOLD
+1
WHERE FNO =
FLIGHT_NO
AND DATE =
DATE_RESERVATION ;
EXEC SQL INSERT
INFO FC (FNC, DATE,
CNAME, SPECIAL)
VALUES (FLIGHT_NO,
DATE_RESERVATION, CUST_NAME, NULL);
OUTPUT (“RESERVATION
COMPLETED”0
END.
Contoh lain :
BEGIN_TANSACTION
RESERVATION
BEGIN
INPUT (FLIGHT_NO,
DATE_RESERVATION, CUST_NAME);
EXEC SQL SELECT
STSOLD, CAP
INTO TEMP1, TEMP2
FROM FLIGHT
WHERE FNO = FLIGH_NO
AND DATE = DATE_RESERVATION;
IF TEMP1 = TEMP2 THEN
BEGIN
OUTPUT ( “NO FREE SEATS”)’
ABORT
END
ELSE BEGIN
EXEC SQL UPDATE
FLIGHT
SET STSOLD = STSOLD
+ 1
WHERE FNO =
FLIGHT_NO
AND DATE =
DATE_RESERVATION ;
EXEC SQL INSERT
INTO FC (FNO, DATE,
CNAME, SPECIAL)
VALUES
(FLIGHT_NO,
DATE_RESERVATION, CUST_NAME, NULL);
COMMIT;
OUTPUT (“RESERVATION
COMPLETED”);
END
END IF
END.
SIFAT TRANSAKSI
1. Atomicy
Transaksi terdiri
dari unit-unit kecil.
2. Consistency
4 level consistency
:
| Degree 3
§ Transaksi tidak menulis dirty data dari
transaksi lain.
§ Transaksi tidak commit setiap penulisan data
sampai selesai seluruh transaksi. (EOT)
§ Transaksi tidak membaca dirty data dari
transaksi lain.
§ Transaksi lain tidak akan mengakses data yang
dibaca o leh suatu transaksi sebelum transaksi tersebut selesai.
| Degree 2
§ Transaksi tidak menulis dirty data dari
transaksi lain.
§ Transaksi tidak commit setiap penulisan data
sampai selesai seluruh transaksi. (EOT)
§ Transaksi tidak membaca dirty data dari
transaksi lain.
| Degree 1
§ Transaksi tidak menulis dirty dat dari
transaksi lain.
§ Transaksi tidak commit setiap penulisan data
sampai selesai seluruh transaksi. (EOT)
| Degree 0
§ Transaksi tidak menulis dirty data dari
transaksi lain.
3. Isolation : setiap transaksi memerlukan
konsistensi database setiap saat.
4. durability : menjamin sekali transaction commit
maka akan bersifat permanent.
TIPE TRANSAKSI
1. Application Areas
2. Duration
3. Structure
Arsitektur
Distributed Execution Monitor
· Transaction Manager
· Scheduler
Cara Kerja :
Begin-transaction
Read
Write
Commit
Abort

MODUL VIII
DISTRIBUTED CONCURENCY CONTROL
Teori Serialisasi :
bagaimana penngaturan bebrapa transaksi yang bersamaan diatur sehingga didalam
bentuk barisan perintah (serial).
Contoh :
T1 : T2 :
Read (X) Read (X)
X = X + 1 X = X +1
Write (X) write (X)
Commit Commit

Complete Schedule =
{ R1(x), R2(x), W1(x), C1, W2(x), C2}
Contoh lain :
T1 : T2 : T3 :
Read(x) Read(x) Read(x)
Write(x) Read(y) write(y)
Commit Read(z) Write(z)
Commit Commit

Complete Schedule =
{R2(x), R2(y), R2(z), C2,R1(x),W1(x), C1, R3(X), W3(y), W3(z),C3}
Mekanisme
Pengendalian Konkurensi

Algoritma
Pengendalian Berbasis Penguncian
Type lock :
· Write lock
· Read lock
Two-phase locking
(2PL) : tidak ada transaksi yang dapat memegang 2 lock yang sama sampai
melepaskan salah satu locknya .
Manajemen Deadlock
Deadlock terjadi
karena ada transaksi yang menunggu selesainya transaksi lain.
Manjemen deadlock :
· Deadlock Prevention
· Deadlock Avoidance
· Deadlock Detection and Resolution
MODUL IX
SISTEM OPERASI PADA
DISTRIBUSI DATABASE
Dukungan Sistem
Operasi (Operating System : OS ) sangat penting pada distribusi database,
karena DBMS merupakan sebuah User Application yang banyak menggunakan
fungsi-fungsi didalam OS-nya.
Framework :
· Fungsi didalam OS :
· Hardware Management
· Process Mangement
· Resource Allocation (Schedulling)
· Storage Management and Access (I/O)
· Memory Management
· File System Services
· Protection
Bottleneck :
· Processor Bottleneck
· Database Bottleneck
Pendekatan Interaksi
DBMS dengan OS
· Tighly Coupled Design
· Loosely Coupled Design
Abstraction Level

Naming
· Sharing of object
· Replication Support
· Fully Transparent Access
Access Control &
Protection
· User Authentication
· Authorization Control
Capabilities
Rights
|
Object Name
|
|
Generic
Rights
|
Auxiliary
Rights
|
|
Scheduling
Process : Program yang sedang dieksekusi
1. Local Process Management
· Low Level Process Control
· Dispatching
· Synchronization
· Deadlock Management
Teknik pengaturan
didalam multi user :
Satu proses untuk
satu user

Kerugian :
· Satu proses untuk satu user akan banyak
menghabiskan sumber daya (memory, hardisk).
· Jika proses menggunakan I/O maka akan terjadi
masalah pada pengaturan switching antar proses.
· Penjadwalan akan menyulitkan.
· Banyaknya proses tergantung banyaknya proses
yang dapat dilakukan oleh OS.
Ø Satu proses untuk beberapa user
Keuntungan :
· Pengaturan multitasking diatur oleh DBMS
· Mudahnya komunikasi antara user dan server

2. Distributed Scheduling
Permasalahan :
Penjadwalan beberapa proses kepada bebrapa processor
Remote Comunication
Hal yang dibutuhkan
dalam Communication Services :
Akses ke remote
resource, didalam perspektif dari user tidak ada perbedaan denga akses ke local
resources.
Harus efisien.
Fleksibel dan mudah
untuk digunakan.
Kompatibel dengan
protocol jaringan yang ada.
Harus reliable.
Teknik untuk remote
communication :
1. Message Passing
2. Remote Procedure Call
Message Passing
1. Apakah Message dicopy dari pengirim ke penerima
?
2. Apakah menggunakan blocking atau non blocking?
3. Apakah reliable atau unreliable ?
4. Apakah menggunakan buffer atau tidak ?
Remote Procedure
Call
Pengirim mengirimkan
perintah dalam suatu procedure, lalu penerima menterjemahkan perintah tersebut
dan menjalankannya.
Hasilnya dikirimkan
kembali ke pengirim.

Perbandingan antara
dua teknik :
1. Control flow
§ RPC : Mekanisme Master / Slave
§ Message Passing :
Master/Slave
Dialogue
Mail
Data flow
Message Passing :
Parameter by Value
RPC : Parameter by
Value, Parameter by Reference
Flexibility.
Manajemen Persistent
Data
DBMS melakukan
manajemen persistent data dengan mengunakan fasilitas file system yang
disediakan oleh OS. DBMS hanya mengatur data dalam bentuk logical structure,
sedangkan physical structurenya diatur oleh OS.
Manajemen Buffer dan
Memory
§ Fungsi manjemen buffer sebagai tempat
penyimpanan sementara untuk mempercepat akses database.

§ Virtual Memory

Transaction Support
Proses Transaction:
§ Concurrency control
§ Commit
§ Recovery
Keuntungan
Transaction Support dari OS :
§ Mengurangi terjadinya proses Databse deadlock
§ Mengurangi proses locking di DBMS
§ Mengurangi
proses recovery di DBMS
Masalah :
§ Siapa yang akan melakukan tugas locking (OS BMr/OS TM)
o Tidak dua-duanya
o TM Logical locking/BM no
o TM no/BM Page locking
o TM Logical Locking/BM Page Locking
§ Penempatan TM & BM
TM dan BM didalam OS
kernel
TM didalam OS
kernel, BM didalam DBMS
TM didalam DBMS, BM
Didalam Os Kernel
TM dan BM Didalam
DBMS
Arsitektur
OS Arsitektur

Monolithic OS
Architecture

Client Server Model

MODUL X
DISTRIBUSI MULTI
DATABASE
Distribusi Multi
Database adalah distribusi databse yang memiliki lebih dari satu type database,
seperti : Relational database, Network database, ER database.
Integrasi

Struktur

Query Processing
Langkah :
Query Decomposition
Data Localization
Global Optimization
Local Optimization
Permasalahan :
Kemampuan setiap
jenis database berbeda
Proses kerja Query
berbeda
Kesulitan
perpindahan data antar database
Kemampuan Local
Optimization bebeda

Transaction
Management
Tipe Transaksi :
· Local
· Global

MODUL XI
ARAH APLIKASI SISTEM
TERDISTRIBUSI
DATA SERVER APPROACH
Keuntungan :
· Memudahkan dalam pengembangan
· Memudahkan dalam peningkatan kinerja

Centralized Server
Distributed Server

Parallel Data
Servers
Share everything

Share Interconnect

0 komentar:
Posting Komentar